Notification

×

Iklan

Iklan

Pojok NTB dan M16 Gelar Mimbar Bebas 100 Hari Kepemimpinan Iqbal-Dinda: Kritik dan Apresiasi dalam Satu Panggung

| Minggu, Juni 01, 2025 WIB Last Updated 2025-06-01T13:12:36Z
Direktur Pojok NTB Fihiruddin saat memberikan sambutan pada kegiatan Mimbar bebas 100 hari kepemimpinan Iqbal-Dinda.(PARAGRAFNEWS).


PARAGRAFNEWS.id – Dalam rangka mengevaluasi kinerja 100 hari pertama pemerintahan Iqbal-Dinda, Pojok NTB dan Lembaga Kajian Sosial Politik M16 menggelar mimbar bebas terbuka di Tuwa Kawa Cafe Kota Mataram, Minggu 1 Juni 2025.


Kegiatan yang berlangsung secara terbuka ini mengundang berbagai elemen masyarakat, baik dari kalangan pendukung maupun pihak yang kritis terhadap Pemerintahan Iqbal-Dinda.


Ketua panitia acara, Hendra Kusuma, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ruang penilaian yang objektif atas capaian dan kekurangan selama 100 hari kepemimpinan Iqbal-Dinda.


“Ada yang pro dan kontra, itu hal biasa. Namun mimbar bebas ini harus dijalankan secara objektif. Tidak boleh ada cacian atau pernyataan yang berlebihan, bila itu terjadi, akan langsung kami potong,” katanya.


Sementara, Direktur Pojok NTB, Fihiruddin, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk refleksi bersama untuk menilai secara seimbang arah pemerintahan saat ini. Ia menekankan bahwa kegiatan ini murni untuk kepentingan publik, bukan sebagai ajang pencitraan politik.


“Ini adalah forum evaluasi terbuka, bukan ajang menyerang ataupun menjilat. Semua yang diundang dalam kegiatan ini adalah tokoh-tokoh dari dua sisi, baik yang mendukung maupun yang mengkritisi pemerintahan Iqbal-Dinda. Bahkan seluruh relawan pasangan kepala daerah ini juga kami undang untuk hadir,” ujar Fihiruddin.


Ia menambahkan, masyarakat yang mendukung dipersilakan memaparkan pencapaian selama 100 hari pemerintahan, sementara pihak oposan diberi ruang untuk menyampaikan kritik secara konstruktif.


“Kami pastikan kegiatan ini murni sebagai penilaian untuk memberikan konstruksi kepemimpinan yang lebih baik ke depannya,” ujarnya.


Terkait tudingan bahwa kegiatan ini merupakan upaya mendekat ke kekuasaan, Fihiruddin membantah keras.


“Jika ada tudingan yang mengatakan kegiatan ini untuk mendekat ke kekuasaan, saya pastikan hal itu tidak benar. Tujuan utama kami adalah untuk mendorong perbaikan dan kemajuan NTB ke depan,” tegasnya.


Mimbar bebas ini menjadi ruang penting bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses evaluasi demokratis. Dalam 100 hari pertama kepemimpinan Iqbal-Dinda, masyarakat memiliki hak untuk mengetahui sejauh mana janji kampanye direalisasikan dan apa saja program kerja yang telah dilakukan.


Acara ini sekaligus menunjukkan bahwa kritik dan apresiasi bisa berjalan beriringan dalam ruang publik yang sehat, dengan mengedepankan etika dan obyektivitas.


×
Berita Terbaru Update