![]() |
Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto dan Direktur Pojok NTB M Fihiruddin.(Istimewa). |
PARAGRAFNEWS.id – Kolaborasi antara Pojok NTB dan Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 akan menghadirkan Diskusi Publik bertema “Quo Vadis Kebijakan Iqbal-Dinda Berbasis Pencitraan” pada Kamis, 19 Juni 2025, bertempat di Tuwa Kawa Coffee & Roestery, Mataram, pukul 19.30–22.30 WITA. Forum ini digelar sebagai respons terhadap kekecewaan publik terhadap kinerja Gubernur NTB H. Lalu Muhammad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri, yang dalam tiga bulan masa pemerintahan dinilai lebih sibuk tampil di media ketimbang menyelesaikan persoalan mendasar daerah.
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah kolaborasi kedua antara Pojok NTB dan Mi6, namun kali ini turut diperkuat dengan kehadiran WALHI NTB. Ia menegaskan bahwa tujuan diskusi bukan sekadar menyerang, tetapi mendorong kepemimpinan Iqbal-Dinda agar tidak terjebak pada pencitraan tanpa hasil.
“Setiap pemimpin membutuhkan kritik. Hanya lewat suara publik, pemimpin dapat menyadari kekeliruan yang mungkin tidak akan disampaikan oleh bawahannya,” ungkap Bambang, yang akrab disapa Didu.
Ia juga menambahkan bahwa ketidaknyamanan akibat kritik adalah bagian dari dinamika demokrasi. Pemimpin yang baik seharusnya menggunakan kritik sebagai cermin, bukan sebagai musuh.
Deretan Narasumber dari Berbagai Kalangan
Diskusi ini akan menghadirkan tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang sebagai narasumber:
Dr. Alvin Syahrin (Akademisi Unram – telah mengonfirmasi kehadiran)
Dr. Lalu Wira Pria Suhartana (Dekan Fakultas Hukum Unram – dalam proses konfirmasi)
Prof. Mansur Afifi (Guru Besar FEB Unram dan pengamat perbankan – dalam konfirmasi)
TGH Najamuddin Mustafa (Ulama dan tokoh masyarakat Lombok Timur)
Suhaimi (Anggota Komisi I DPRD NTB)
Amri Nuryadin (Eksekutif Daerah WALHI NTB)
M. Fihiruddin (Direktur LOGIS NTB)
Diskusi akan dimoderatori oleh Abdul Majid, dengan format terbuka dan interaktif.
Kritik Tajam: Pemerintahan Dinilai Seremonial dan Minim Aksi
Salah satu penggagas acara sekaligus Direktur LOGIS NTB, M. Fihiruddin, menyampaikan bahwa selama lebih dari tiga bulan kepemimpinan Iqbal-Dinda, publik belum melihat arah kebijakan yang konkret maupun visi pembangunan yang jelas.
“Yang terlihat hanya aktivitas seremonial dan pencitraan. Tidak ada terobosan nyata dalam isu-isu strategis seperti kemiskinan, infrastruktur dasar, dan pertumbuhan ekonomi,” kata Fihir.
Ia menambahkan bahwa fungsi kepemimpinan nyaris tidak terasa, karena pemerintah hanya bergerak dalam ritme rutinitas administrasi, tanpa inisiatif kebijakan progresif dan berkelanjutan.
“Pemerintah hadir secara administratif, tapi absen secara visioner dan eksekutif. Pemimpin seharusnya memimpin, bukan sekadar menampakkan diri,” tegasnya.
Sorotan juga datang dari Hendra Kusumah, Dewan Pendiri Mi6 dan Ketua Panitia Diskusi Publik. Ia menilai selama tiga bulan menjabat, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB belum menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan hidup.
“Kalau memang punya kemauan politik, tiga bulan sudah cukup untuk menunjukkan arah kebijakan lingkungan. Tapi hingga kini, tidak terlihat adanya program konkret seperti moratorium tambang, kampanye pengurangan sampah, atau alokasi anggaran untuk konservasi,” tegas Hendra.
Menurutnya, lingkungan adalah pondasi utama pembangunan. Ketika air, tanah, dan hutan rusak, maka petani kehilangan ladang, nelayan kehilangan tangkapan, dan masyarakat kehilangan hak dasar atas hidup yang layak.
“Ketika seorang pemimpin diam atas kerusakan lingkungan, ia sedang memilih berpihak pada kepentingan jangka pendek, bukan pada masa depan rakyat,” tutup Hendra.
Pojok NTB menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar ajang bicara, tetapi simbol dari kegelisahan masyarakat terhadap arah kepemimpinan NTB. Kritik yang dilontarkan bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk menyelamatkan daerah dari kebijakan yang keliru dan berulang.
“Kritik publik adalah bentuk tertinggi kepedulian. Pemimpin yang alergi kritik, sesungguhnya sedang alergi terhadap rakyatnya sendiri,” pungkas Fihiruddin.
Pojok NTB adalah media alternatif yang fokus pada isu lokal NTB.
Mi6 (Media Intelektual untuk Inisiatif dan Intervensi Kebijakan Sosial-Politik) adalah lembaga kajian independen di bidang sosial politik.
WALHI NTB adalah organisasi lingkungan hidup yang berfokus pada advokasi kebijakan ramah lingkungan dan keadilan ekologis.