Notification

×

Iklan

Iklan

Optimalkan Layanan Pendidikan Vokasi, PSMK Dikbud NTB Lakukan Penataan Sistem Core Kompetensi Keahlian SMK

| Sabtu, Mei 10, 2025 WIB Last Updated 2025-05-10T07:38:58Z
Kepala Bidang PSMK Dikbud NTB. Supriadi di ruang kerjanya.(PARAGRAFNEWS).


PARAGRAFNEWS.id – Dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan vokasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB melalui Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) melakukan langkah strategis dengan menata sistem Core Kompetensi Keahlian (KK). Sistem ini menjadi pusat data dan pengelolaan informasi seluruh SMK se-NTB guna mendukung pengambilan kebijakan berbasis data yang lebih akurat dan terintegrasi.


Langkah penataan ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi digital di sektor pendidikan vokasi yang bertujuan memperbaiki sistem data, mengintegrasikan informasi antar sekolah, serta memperkuat sistem digital dalam manajemen pendidikan kejuruan.


Kepala Bidang PSMK Dikbud NTB, Supriadi, M.Pd, menyampaikan bahwa penataan sistem Core menjadi fondasi penting dalam membangun sistem informasi manajemen pendidikan SMK yang efisien, transparan, dan terarah.


“Penataan Core atau kompetensi keahlian akan menjadi fondasi sistem informasi manajemen yang menyatukan seluruh data sekolah, sehingga mempermudah monitoring dan evaluasi secara menyeluruh,” ujar Supriadi, Jumat 9 Mei 2025 di ruang kerjanya.


Lebih lanjut, Supriadi menekankan bahwa penataan sistem Core ini akan menjadi rujukan utama dalam pengembangan sistem informasi pendidikan di NTB. Dengan sistem yang tertata dan berbasis digital, kualitas pelayanan pendidikan vokasi diharapkan semakin meningkat, dan mampu disesuaikan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja (IDUKA).


Tantangan Penguasaan Teknologi dan Bahasa Asing


Supriadi juga menyoroti dua tantangan besar yang saat ini dihadapi oleh SMK di NTB, yakni rendahnya penguasaan teknologi dan bahasa asing oleh peserta didik. Menurutnya, dua hal ini menjadi kunci utama untuk menjawab tantangan pasar kerja di era globalisasi.


“Dua tantangan berat yang sedang kami hadapi adalah kesiapan teknologi dan penguasaan bahasa. Tanpa keduanya, sulit bagi lulusan SMK kita untuk bersaing, baik di pasar kerja nasional maupun global,” tegasnya.


Ia mencontohkan, siswa SMKN 1 Lembar yang ahli di bidang kelautan atau permesinan akan mengalami kendala ketika tidak menguasai bahasa asing, padahal keahlian mereka sangat dibutuhkan di pasar kerja luar negeri.


Oleh karena itu, Bidang PSMK Dikbud NTB berkomitmen untuk tidak hanya menata sistem informasi dan data, tetapi juga memfasilitasi peningkatan kemampuan bahasa asing dan literasi teknologi di kalangan siswa-siswi SMK.


Data Terintegrasi untuk Pengambilan Kebijakan Tepat Sasaran


Dengan penataan sistem Core yang lebih tertata dan digital, pengambilan keputusan dan penyusunan program di tingkat provinsi akan menjadi lebih tepat sasaran. Selain itu, data yang valid dan terintegrasi akan mempercepat proses evaluasi serta meningkatkan mutu pendidikan kejuruan di seluruh SMK NTB.


“Melalui data yang terintegrasi, kita bisa merancang program yang sesuai dengan kebutuhan riil sekolah dan siswa. Ini akan memperkuat SMK sebagai garda terdepan dalam menciptakan SDM unggul dan siap kerja,” ujar Supriadi.


Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah NTB dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi sebagai salah satu pilar pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, profesional, dan siap menghadapi tantangan industri masa depan.


×
Berita Terbaru Update