![]() |
Kepala SMAN 3 Mataram, Yuspita Martiningrum.(PARAGRAF). |
PARAGRAFNEWS.id - Jalur afirmasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 3 Mataram tahun ajaran 2025/2026 nyaris tak tersentuh. Dari total kuota 140 siswa, lebih dari setengahnya tidak terisi. Penyebab utamanya bukan minimnya minat, melainkan karena banyak calon pendaftar gagal dalam proses verifikasi dokumen bantuan sosial seperti KIP dan PKH.
Padahal, jalur afirmasi ditujukan bagi siswa dari keluarga kurang mampu sebagai bentuk pemerataan akses pendidikan.
“Sebetulnya yang mendaftar lewat afirmasi banyak, bahkan melebihi kuota. Tapi sebagian besar tidak bisa diverifikasi karena kartu PKH atau KIP mereka sudah tidak aktif,” ungkap Kepala SMAN 3 Mataram, Yuspita Martiningrum, Kamis 3 Juli 2025 di Ruang Kerjanya.
Sesuai regulasi, hanya calon siswa yang masih aktif dalam program bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau Program Keluarga Harapan (PKH) yang berhak mengikuti jalur afirmasi. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan banyak orang tua yang belum memperbarui status keaktifan kartu bantuan tersebut, sehingga berdampak pada status kelayakan anak mereka dalam proses seleksi.
“Di sinilah letak kendalanya. Banyak dari mereka sebenarnya layak secara ekonomi, tapi secara administratif tidak lolos,” jelas Yuspita.
Menanggapi kondisi ini, pihak sekolah mengusulkan agar sisa kuota jalur afirmasi yang tidak terpakai bisa dialihkan ke jalur lain, seperti domisili atau mutasi. Namun, sekolah masih menunggu keputusan resmi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB.
“Untuk sementara kami selesaikan dulu proses pendaftaran jalur domisili dan mutasi. Setelah itu, kami akan konsultasi apakah bisa konversi kuota,” tambahnya.
Sementara itu, jalur prestasi dan domisili mencatat tren positif. Jalur prestasi hampir penuh dengan 122 pendaftar dari kuota 141 siswa. Sedangkan jalur domisili yang pendaftarannya dibuka dari 30 Juni hingga 3 Juli 2025 menunjukkan antusiasme tinggi.
“Sampai hari ketiga, jalur domisili sudah mencapai 154 pendaftar dari kuota 164. Kami yakin hari terakhir akan penuh atau bahkan melebihi,” ujar Yuspita.
Secara total, SMAN 3 Mataram menyiapkan 464 kursi untuk siswa baru tahun ini, yang akan dibagi dalam 13 rombongan belajar (Rombel) dengan kapasitas 36 siswa per kelas.
Kondisi ini juga menunjukkan bahwa SMAN 3 Mataram semakin menjadi pilihan utama masyarakat. Dengan banyaknya prestasi yang diraih baik secara akademik maupun dalam bidang ekstrakurikuler, sekolah ini kini sejajar dengan SMA-SMA unggulan lainnya di Kota Mataram.
“Masyarakat sekarang menilai SMA 3 sudah setara dengan SMA 1, 2, dan 5. Kami terus berbenah agar bisa menjadi pilihan terbaik,” kata Yuspita.