![]() |
Tim SAR saat mengevakuasi korban banjir di Mataram.(Humas SAR Mataram). |
PARAGRAFNEWS.id – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram mengevakuasi puluhan korban banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sejak Minggu (6/7) hingga Senin (7/7) pagi sekitar pukul 04.30 WITA.
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menyampaikan, proses evakuasi melibatkan tim gabungan dari berbagai unsur, termasuk personel dari Kantor SAR Mataram, Unit Siaga SAR Bangsal, dan Crew Rescue Boat 220 Mataram. Operasi dilakukan secara sinergis bersama TNI, Polri, BPBD, tim medis, Damkar, Barasiaga, Indonesian Off-road Federation (IOF), aparatur kecamatan dan kelurahan, relawan, Garda Muda, warga setempat, serta unsur Potensi SAR lainnya.
“Tim SAR gabungan berfokus pada evakuasi warga yang terjebak banjir ke tempat yang lebih aman,” kata Hariyadi dalam keterangannya, Senin 7 Juli 2025.
Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan lengkap, seperti perahu karet bermesin, pelampung (life jacket), ring buoy, kendaraan operasional, serta peralatan SAR pendukung lainnya. Peralatan tersebut digunakan untuk memastikan proses penyelamatan berlangsung aman dan efektif, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Hariyadi menyebutkan, hingga akhir operasi, total 25 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, termasuk bayi dan lansia dari beberapa permukiman terdampak banjir di wilayah Kota Mataram.
“Tercatat sebanyak 25 orang yang kami evakuasi, mulai dari bayi hingga lansia,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi keterlibatan para relawan dan organisasi Potensi SAR lainnya yang turut aktif membantu proses evakuasi di beberapa titik lokasi yang terpisah dari area utama penanganan.
Musibah banjir yang melanda Kota Mataram diduga akibat intensitas hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir. Sejumlah wilayah dengan sistem drainase yang buruk mengalami genangan cukup parah, memaksa warga untuk mengungsi.
Kantor SAR Mataram mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan segera melaporkan kondisi darurat ke nomor layanan SAR terdekat.
“Kami terus siaga 24 jam untuk memberikan layanan penyelamatan apabila terjadi bencana serupa,” tutup Hariyadi.