Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa KKN Unram Tanam 2.000 Bibit Pohon di Desa Lepak, Lombok Timur: Dorong Penghijauan dan Kesadaran Lingkungan

| Minggu, Agustus 03, 2025 WIB Last Updated 2025-08-03T10:00:24Z
Mahasiswa KKN Unram bersama warga saat menanam bibit pohon di Desa Lepak Kecamatan Sakra Timur.(Istimewa).


PARAGRAFNEWS.id - Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) melaksanakan program penghijauan di Desa Lepak, Dusun Pelepok, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur. Lewat program bertajuk “KKN Membangun Lingkungan dengan Penghijauan Jalan Swadaya”, sebanyak 2.000 bibit pohon ditanam bersama masyarakat sepanjang jalan desa yang baru dibuka secara swadaya oleh warga.


Kegiatan ini tak hanya menjadi upaya penghijauan, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong serta meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat desa. Program ini menyasar jalur jalan desa yang sebelumnya hanya berupa tanah merah tanpa vegetasi pelindung, yang rawan terhadap erosi, longsor, dan kerusakan lingkungan saat musim hujan.


“Melihat semangat gotong royong warga dalam membuka jalan secara mandiri, kami merasa perlu mendukungnya dengan upaya penghijauan. Pohon-pohon ini tidak hanya memperindah lingkungan, tapi juga melindungi tanah dan meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat,” ujar Rahma Yulianti, mahasiswa KKN Unram, Sabtu 2 Agustus 2025.

Mahasiswa KKN Unram bersama warga usai menanam pohon.(Istimewa).


Adapun jenis bibit pohon yang ditanam antara lain mahoni, sengon, dan trembesi, yang dikenal memiliki akar kuat, pertumbuhan cepat, dan mampu beradaptasi dengan kondisi tanah di wilayah tersebut. Bibit diperoleh melalui kolaborasi dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Moyo Sari dan Persemaian Mandalika serta dukungan dari donatur lokal.


Proses penanaman dilakukan selama dua hari, yaitu pada 19–20 Juli 2025, dengan metode gotong royong. Setiap kepala keluarga yang tinggal di sepanjang jalur tersebut diberi tanggung jawab untuk menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah mereka.

Salah seorang mahasiswa KKN saat sedang menanam bibit pohon di Desa Lepak.(Istimewa).


Selain menanam pohon, mahasiswa KKN juga menggelar edukasi lingkungan kepada warga, terutama anak-anak dan remaja. Edukasi meliputi pengenalan fungsi pohon, proses fotosintesis, serta dampak jangka panjang penghijauan terhadap kualitas hidup.


“Anak-anak sangat antusias. Mereka bukan hanya ikut menggali lubang tanam, tapi juga semangat belajar soal pentingnya pohon. Edukasi lingkungan ini penting agar kesadaran tumbuh sejak dini,” jelas Rahma.


Pasca pelaksanaan program, tampak perubahan visual dan atmosfer yang signifikan di sepanjang jalan desa. Deretan pohon yang ditanam di kiri dan kanan jalan menciptakan suasana yang lebih hijau, asri, dan tertata. Warga juga mulai menunjukkan partisipasi aktif dalam menjaga kelestarian pohon yang ditanam. Bahkan, beberapa warga membentuk kelompok kecil untuk menyiram dan memantau pertumbuhan bibit, terutama selama musim kemarau.


“Kegiatan ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi juga menanam nilai tanggung jawab bersama,” ungkap salah satu tokoh masyarakat Dusun Pelepok.



Selain dampak ekologis, kegiatan ini juga mempererat solidaritas sosial antarwarga. Seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tokoh adat, ibu rumah tangga, pemuda karang taruna, hingga anak-anak sekolah dasar, turut serta dalam proses penanaman. Gotong royong yang tercipta menjadi sarana pembelajaran lintas generasi.


Warga berharap kegiatan serupa dapat dilanjutkan di lokasi lain, seperti lahan pekarangan rumah dan tanah desa yang masih kosong, sehingga semangat penghijauan semakin meluas dan berkelanjutan.


Rahma Yulianti bersama rekan-rekannya berharap agar pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh subur dan menjadi warisan hijau bagi generasi mendatang.


“Pengalaman ini sangat berharga bagi kami sebagai mahasiswa. Kami belajar langsung dari masyarakat, merancang program yang aplikatif, dan melihat dampak nyata dari kolaborasi. Semoga pohon-pohon ini menjadi simbol kerja sama yang bermanfaat bagi lingkungan dan masa depan desa,” tutup Rahma.

×
Berita Terbaru Update